Kamis, 04 April 2013

Kesehatan Mental

Pengertiannya terwujudnya keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa, serta
kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang
terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan
kemampuan dirinya.

Kesehatan dilihat dari aspek
1. Emosi Kesehatan emosional ditandai oleh kenyamanan dan penerimaan perasaan seseorang pada kondisi mental, situasi dan keadaan yang beragam. Emosi yang sehat perlu pengendalian pikiran, perasaan, dan perilaku, baik positif atau negatif. Salah satu cara untuk memastikan bahwa kesehatan emosional sehat adalah dengan mengendalikan pikiran.Beberapa indikator bahwa Anda memiliki kesehatan mental dan emosional adalah termasuk kemampuan dalam diri Anda sendiri untuk membuat keputusan berdasarkan campuran dari perasaan, pikiran, dan perilaku pada saat-saat kritis.
2. Intelektual Seseorang yang sehat secara Intelektual mempunyai tujuan hidup yang jelas. Ia menuliskan apa saja tujuan hidupnya (jangka pendek dan jangka panjang) dan segera melakukan ACTION dalam cara mencapai tujuannya. Orang yang sehat secara intelektual dengan sendirinya akan sehat secara emosional, karena daya pikirnya yang luas. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang sehat secara intelektual adalah juga seseorang yang rendah hati, tidak sombong, mau belajar dan dapat sangat menghargai orang lain.
 3. Sosial Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
 4. Fisik Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
 5. Spiritual Orang yang sehat secara spiritual adalah seseorang yang memiliki suatu kondisi ketenangan jiwa dengan id mereka secara rohani di anggap sehat karena pikirannya jernih, tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang di luar batas kewajaran sehingga berpikir rasional. Kesimpulan: Manusia terdiri dari dimensi fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual dimana setiap dimensi harus dipenuhi kebutuhannya. Seringkali permasalahan yang mucul pada klien ketika mengalami suatu kondisi dengan penyakit tertentu (misalnya penyakit fisik) mengakibatkan terjadinya masalah psikososial dan spiritual. Ketika klien mengalami penyakit, kehilangan dan stres, kekuatan spiritual dapat membantu individu tersebut menuju penyembuhan dan terpenuhinya tujuan dengan atau melalui pemenuhan kebutuhan spiritual. Dengan kata lain apabila satu dimensi terganggu, maka dimensi yang lain akan terganggu.

 Teori Kepribadian
 1. Sigmund Freud
Didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manuia memiliki energy psikis yang dinamis. Energy psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis energy itu berasumsi pada fungsi psikis yng berbeda yaitu id, ego, superego.
Id : bagian paling primitive dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan superego berkembang. Dorongan dalam id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan. Ego: baqgian yang paling ekslusif dari kepribadian. Ego berfungsi secara rasional berdasarkan perinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan id secara realitas, dimana ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin di puaskan oleh id. Super ego: gambaran interaksi nilai moral masyarakat yang diajarkan orangtua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya super egomerupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena super ego berorientasi pada kesempurnaan.
 Menurut Freud fase-fase perkembangan individu di dorong oleh energy psikis yang di sebut libido. Libido insting kehidupan yang bersifat seksual yang ada sejak manusia lahir. Ada 6 fase yang membagi perkembangan manusia menurut Freud:
a. Fase oral (0-1 tahun) Pada fase ini seorang anak mendapat kepuasan dengan berorientasi pada mulut dan sekitarnya. Contohnya menyusu di putting ibu dan memasukan segala benda ke dalam mulut.
 b. Fase anal (1-3 tahun) Pada fase ini kenikmatan berpusat pada daerah anus, seperti kepuasan pada saat buang air besar. Inilah saat untuk orang tua mengajarkan disiplin pada anak.
c. Fase phalik (3-5 tahun) Pada fase ini adalah alat kelamin sebagai titik kepuasan. Anak mulai tertarik pada perbedaan anatomis laki-laki dan perempuan, dan biasanya difigurkan oleh ayah dan ibu. Pada anak laki-laki terjadi yang dinamakan Oedipus kompleks yaitu gairah sexual.
d. Fase laten (5-12 tahun) Fase ini adalah masa tenang dimana anak mulai mengembangkan kemampuan motorik dan kognitifnya. Anak mulai mencoba menekan rasa takut dan cemas. Anak mulai mencari figure ideal saat dia dewasa, homoseksual bisa mulai terlihat pada masa ini dan bisa di cegah secara dini.
e. Fase genital (>12 tahun) Tahap ini menjadi tahap kematangan pada alat reproduki. Pusat kepuasan berada di daerah kelamin. Disini libido mulai di arahkan untuk hubungan heteroseksual . pada masa ini pula seseorang merasakan cinta atau ketertarikan pada lawan jenis.

 2. Erikson
Melandaskan teori pada libido. Teori ini juga sangat dipengaruhi oleh teori psikoanalisa dari Freud. Tetapi yang berbeda adalah konflik yang terjadi di dalam perkembangan seseorang. Konflik yang timbul ini akan menimbulkan krisis. Sedangkan apabila krisis yang terjadi dapat diselesaikan maka akan berdampak pada perkembangan individu. Menurut Erikson, krisis di sini bukanlah suatu yang buruk, tetapi merupakan titik tolak perkembangan. Psikososial Erikson dibagi dalam 8 tahap yaitu :
a. Basic trust vs basic mistrust (0-1 tahun) Kebutuhan akan rasa aman dan ketidakberdayaan menyebabkan konflik yang dapat di alami oleh anak dalam tahap ini adalah kepercayaan. Bila rasa aman terpenuhi, maka akan berkembang pula kepercayaannya pada lingkungan sekitar. Ibu memegang peranan penting dalam masa ini.
 b. Autonomy vs shame & doubt (2-3 tahun) Pada masa ini organ dan fungsi tubuh sudah mulai masak dan terorganisasi dengan benar. Gerakan anak menjadi lebih berfariasi. Konflik pada masa ini adalah pengakuan, pujian untuk mengembangkan percaya diri pada anak.
 c. Intimative vs guilt (3-6 tahun) Disini anak mulai mengembangkan pikiran untuk berinisiatif atau memiliki perasaan bebas untuk melakukan sesuatu. Tapi bila anak mengembangakan keraguan pada tahapan sebelumnya maka, yang akan berkembang adalah rasa bersalah.
 d. Industry vs inferiority (6- 11 tahun) Anak mulai dapat berfikir logis dan sudah mulai memasuki jenjang pendidikan. Konflik yang dihadapi pada masa ini adalah perasaan sebagai seseorang yang mampu atau perasaan rendah diri. Bila anak mengembangkan kemampuannya maka akan berkembang pul gairah untuk lebih produktif.
e. Identity vs role confusion (12- 18 tahun) Anak lebih dihadapkan pada tuntutan untuk lebih mengenal dirinya dimana anak sudah mulai harus memikirkan masa depannya. Konflik dalam masa ini adalah perasaan mencari jatidirinya atau malah kekaburan diri.
f. Intimacy vs isolation (18- 30 tahun) Tahapan ini keintiman dan isolasi harus seimbang untuk memunculkan nilai positif yaitu cinta. Cinta yang dimaksud bukan hanya dengan kekasih namun cinta dengan arti luas, sesame dan keluarga misalnya.
g. Generativity vs self-absorbtion (20- 50 tahun) Konflik atau krisis yang dihadapi adalah dimana muncul perasaan dan tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarganya, seperti masyarakat umum, di sini pengalaman yang bisa mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berbuat sesuatu bagi orang lain.
 h. Ego intergrity vs despair (usia lanjut) Pada masa ini seseorang akan mulai menengok masa lalunya. Prestasi dan segala seseuatu yang didapat di masa lalu akan menghasilkan kepuasan dan kebanggaan pada masa ini. Tapi jika masa lalu seseorang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka akan menimbulkan kekecewaan pada masa ini.

 3. Allport 
Kepribadian adalah sesuatu yang unik dan dimiliki oleh masing-masih pribadi manusia. Manusia itu dipengaruhi oleh kesadarannya yang meliputi 3 komponen berikut a. Dynamic Organization Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian itu mengalami perkembangan dan perubahan.
b. Psychopsysical Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal yang tersirat namun kepribadian adalah hal yang nyata dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.
c. Determine Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu konsep, namun ia dapat mengerjakan sesuatu dan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Sturuktur Kepribadian
 1. Sifat (Trait) Di dalam kepribadian terdapat sifat dasar yakni : (Nyata, Berkembang, Fleksibel, Empirik dan Kemandirian yang relatif). Nah dari 5 sifat dasar ini, terdapat sifat umum dan sifat khusus yang berkembang pada tiap-tipa sifat dasar.
2. Traits-Habit-Atitud Dalam struktur ini, dinyatkan bahwa kepribadian dapat dibentuk karena sifat dasar, kebiasaan, sikap dalam menghadapi sesuatu, dan kategori nomotetik
 3. Trait dan Konsistensi Pribadi Stuktur ini mengarah pada praktikum stimulus-respon. dia membagi atas 3 trait didalamnya. yaitu (gregorius=suka berteman);(shyness=pemalu) dan (self esteem=kepercayaan diri).
 4. Propium ini adalah struktur yang membahas tentang perkembangan baik itu dalam emosi, kecakapan individu, kemampuan persepsi dan tujuan hidup seseorang. Perkembangannya sama dengan perkembangan sigmund freud, ia membaginya dalam 5 tahap yaitu Oral, Anal, Phalic, Laten dan Genital.
 5. Motivasi Kekuatan dari stuktur notivasi dalam pribadi menurut Gordon allport berbeda dengan yang lain, dimana ia mengatakan bahwa yang paling menunjang dala motivasi ialah kemampuan kognitif dan perencanaan hidup. Dari dua hal itu, ia mampu membentuk motivasi dalam dirinya karena ia telah memiliki kemampuan kognitif dan perencanaan.
6. Otonomi Fungsional Otonomi fungsional adalah struktur yang membahas tentang keanekaragaman pribadi. Kenapa ada yang suka membaca? Kenapa ada yang suka Melukis? itulah yang disebut dengan keanekaragaman pribadi yang dibagi dalam dua tingkat otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat. Kebiasaan adalah struktur yang terbentuk dari keterikatan lingkungan kita. Misalnya jika kita tinggal di lingkungan yang banyak pemain bola, maka kita akan ikut juga untuk bermain bola, sedangkan Minat adalah stuktur yang terbentuk dari kesadaran akan target yang kita inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar