Sabtu, 08 Juni 2013

Stress adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. Stress merupakan penyakit psikis  yang dapat berpengaruh pada fisik secara langsung maupun tidak langsung.

Penyebab-penyebab Stress
a. Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Kepribadian individu menurut Carl Jung dibagi menjadi 2 tipe yaitu kepribadian introvert dan ekstrovert.
Kepribadian introvert adalah kepribadian manusia yang tertutup, sehingga mereka cenderung memilih untuk sendirian atau bertemu dengan sedikit orang. Orang dengan tipologi kepribadian introvert adalah orang yang mengarahkan orang ke dunia dalam. Orang Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri.
Kepribadian Ekstrovert biasanya diasosiasikan dengan kepribadian yang terbuka serta cenderung menikmati kegiatan di tengah manusia. Oleh karena itu, manusia dengan kepribadian ekstrovert, cenderung kurang menikmati aktivitas yang dilakukan sendirian.Orang dengan Kepribadian Ekstrovert adalah orang yang berpikir mengenai hal-hal secara objektif dan luas,
Kepribadian fleksibel adalah kepribadian seseorang yang bisa menempatkan diri, memposisikan perilaku seluai dengan tempat, waktu, dan peranan yang tepat. Seorang yang mempunyai kepribadian fleksibel biasanya supel, punya banyak teman, ramah, dan disenangi oleh banyak orang karena sikapnya cenderung bisa mengikuti situasi yang ada dan terjadi pada waktu itu.
Kepribadian rigid adalah kepribadian seseorang yang bersifat kaku, monoton, sulit di ubah dan cenderung keras. Orang yang mempunyai kepribadian seperti ini biasanya egois, tidak pandai mengolah sikap sesuai situasi, cuek, tidak mau perduli dengan lingkungan sekitarnya, dan sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Aggressive/ over capacity adalah tipe kepribadian yang sangat (ingin) menyerang kepada sesuatu yang dipandang sebagai hal yang mengecewakan, menghalangi. Perilaku ini dapat membahayakan anak atau orang lain. misalnya, menusukan pensil yang runcing ke tangan temannya, atau mengayun-ngayunkan tasnya sehingga mengenai orang yang berada di sekitarnya. Tipe kepribadian ini merugikan banyak orang, karena merasa tidak nyaman dengan orang yang memiliki tipe kepribadian eperti ini. Cenderung ditakuti dan di jauhi karena tingkah lakunya yang menyebalkan.
b. Kecakapan
Kecakapan adalah dimana seseorang dapat melakukan suatu hal dengan baik, dan kemudian jika dilakukan secara terus menerus kecakapan tersebut menjadi suatu keahlian bagi orang itu.
c. Nilai kebutuhan sosialisasi, adaptasi, internalisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Sosialisasi berguna untuk mengajarkan bagaimana seseorang harus bertindak dan berperilaku dalam suatu kejadian tertentu. Contoh sosialisasi menjelang ujian nasional bagi siswa kelas 3 SMA. Sosialisasi dibutuhkan oleh masyarakat agar dapat beradaptasi dan berperilaku sesuai dengan yang di inginkan. 
Menurut George Herbert sosialisaasi adalah sebagai berikut
Tahap Persiapan (Preparatory Stge)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini anak-anak melakakukan kegiatan meniru meski kurng sempurna. 
Tahap Meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai .
Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa norma tertentu berlaku diluar keluarganya.
Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat yang seutuhnya.
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk : 
·                     memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
·                     mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
·                     mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
·                     bereproduksi
Adaptasi Morfologis adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya dan
 tempat untuk mencari makanannya.
Adaptasi Fisiologis
adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak.
Adaptasi Tingkah Laku
adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali keluar ke permukaan untuk membuang udara, bunglon merubah warna kulitnya menyerupai tempat yang dihinggapi.
Internalisasi adalah penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 439). Kepribadian seseorang yang diperngaruhi dengan internalisasi biasanya sulit untuk di ubah, karena dalam diri orang tersebut tertanam keyakinan bahwa perilaku yang dia lakukan adalah benar dan tidak merugikan siapapun. Karena perilaku tersebut merupakan doktrin yang sudah tertanam dalam dirinya dan tidak bisa atau sulit untuk di ubah. Sikap internalisasi yang di paksa untuk di ubah dan dapat menyebabkan stress.
d. Reaksi Tlight & Tight
Ketika seseorang dihadapkan pada sebuah ancaman, baik yang sifatnya fisik maupun psikologis, tubuh  akan mencoba bertahan dengan memberikan sebuah reaksi yang cepat dan otomatis. Reaksi ini dikenal sebagai fight or flight. Ciri dari reaksi ini:  jantung anda berdebar-debar, otot-otot menegang, nafas anda menjadi lebih cepat, dan tiap indera tubuh menjadi lebih tajam dari biasanya. 
Reaksi fight or flight melibatkan banyak perubahan biologis yang menyiapkan individu  untuk bertindak darurat. Ketika seseorang merasakan bahaya, sebuah bagian kecil dari otak anda, yaitu bagian hypothalamus, akan melepaskan sebuah peringatan kimiawi ke dalam tubuh. Sistem saraf menanggapi peringatan tersebut dengan membanjiri tubuh dengan hormon-hormon yang berhubungan dengan stres, seperti adrenalin, epinephrine, dan cortisol. Hormon-hormon tersebut menyebar ke dalam tubuh dan mempersiapkannya untuk menghindari atau melawan bahaya yang anda rasakan. Detak jantung dan aliran darah menuju otot bertambah, sehingga dapat berlari lebih cepat atau melawan dengan lebih keras. Pembuluh darah di bawah kulit menyempit untuk mencegah anda kehilangan darah bila terluka. Pupil mata melebar sehingga dapat melihat lebih jelas. Kadar gula darah meningkat, sehingga tenaga dan kecepatan reaksi bertambah. Pada saat yang bersamaan, fungsi-fungsi tubuh yang tidak diperlukan dalam keadaan tersebut akan diperlambat. Sistem pencernaan dan reproduktif dipelankan, hormon-hormon pertumbuhan dimatikan dan sistem kekebalan tubuh di hambat.
Reaksi ini dapat menimbulkan stress karena ancaman dari luar. Panic yang berlebihan, juga di tambah dengan reaksi ini dapat membuat tubuh tidak berfungsi dengan baik. Tetapi reaksi ini bekerja dengan otomotis di tubuh kita. Jika pikiran kita sudah tenang dan tidak merasa terancam.
e. Teknik Penenangan Pikiran
Meditasi adalah  praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Makna harfiah meditasi adalah kegiatan mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam pikiran, memikirkan, merenungkan. Arti definisinya, meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku.
Pelatihan autogenik adalah teknik relaksasi yang dikembangkan oleh psikiater Jerman Johannes Heinrich Schultz dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1932. Teknik ini melibatkan praktek sehari-hari dari sesi yang berlangsung sekitar 15 menit, biasanya di pagi hari, saat makan siang, dan di malam hari. Dalam setiap sesi, dokter akan mengulangi satu set visualisasi yang menginduksi keadaan relaksasi. Setiap sesi dapat dipraktekkan dalam posisi yang dipilih di antara satu set postur direkomendasikan (misalnya, berbaring, duduk meditasi, duduk seperti boneka kain). Teknik ini dapat digunakan untuk meringankan berbagai gangguan psikomatis yang disebabkan oleh stress. 
Neuromuscular adalah sambungan neuromuskuler menghubungkan sistem saraf ke sistem otot melalui sinapsis antara serabut saraf eferen dan serat otot, juga dikenal sebagai sel-sel otot. Sebagai potensial aksi mencapai akhir motor neuron, saluran kalsium tegangan-dependent terbuka yang memungkinkan kalsium untuk masuk neuron. Kalsium mengikat protein sensor pada vesikel sinaptik disebut synaptotagmin memicu fusi vesikel dengan plasmamembrane dan pelepasan neurotransmitter berikutnya dari neuron motorik ke celah sinaptik. Pada vertebrata, neuron motorik rilis asetilkolin (Ach).