Penyebab-penyebab Stress
a. Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan
cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian
paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang
ditunjukkan oleh seseorang. Kepribadian individu menurut Carl Jung dibagi
menjadi 2 tipe yaitu kepribadian introvert dan ekstrovert.
Kepribadian introvert
adalah kepribadian manusia yang tertutup, sehingga mereka cenderung memilih
untuk sendirian atau bertemu dengan sedikit orang. Orang dengan tipologi
kepribadian introvert adalah orang yang mengarahkan orang ke dunia dalam. Orang Introvert lebih berpikir
ke arah subjektif atau dirinya sendiri.
Kepribadian Ekstrovert biasanya diasosiasikan dengan kepribadian yang terbuka serta
cenderung menikmati kegiatan di tengah manusia. Oleh karena itu, manusia dengan
kepribadian ekstrovert, cenderung kurang menikmati aktivitas yang dilakukan
sendirian.Orang dengan Kepribadian Ekstrovert adalah orang yang berpikir mengenai
hal-hal secara objektif dan luas,
Kepribadian fleksibel
adalah kepribadian seseorang yang bisa menempatkan diri, memposisikan perilaku
seluai dengan tempat, waktu, dan peranan yang tepat. Seorang yang mempunyai
kepribadian fleksibel biasanya supel, punya banyak teman, ramah, dan disenangi
oleh banyak orang karena sikapnya cenderung bisa mengikuti situasi yang ada dan
terjadi pada waktu itu.
Kepribadian rigid
adalah kepribadian seseorang yang bersifat kaku, monoton, sulit di ubah dan
cenderung keras. Orang yang mempunyai kepribadian seperti ini biasanya egois,
tidak pandai mengolah sikap sesuai situasi, cuek, tidak mau perduli dengan
lingkungan sekitarnya, dan sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru.
Aggressive/ over
capacity adalah tipe kepribadian yang sangat (ingin)
menyerang kepada sesuatu yang dipandang sebagai hal yang mengecewakan,
menghalangi. Perilaku ini dapat membahayakan anak atau orang
lain. misalnya, menusukan pensil yang runcing ke tangan temannya, atau
mengayun-ngayunkan tasnya sehingga mengenai orang yang berada di sekitarnya.
Tipe kepribadian ini merugikan banyak orang, karena merasa tidak nyaman dengan
orang yang memiliki tipe kepribadian eperti ini. Cenderung ditakuti dan di
jauhi karena tingkah lakunya yang menyebalkan.
b. Kecakapan
Kecakapan adalah dimana seseorang dapat
melakukan suatu hal dengan baik, dan kemudian jika dilakukan secara terus
menerus kecakapan tersebut menjadi suatu keahlian bagi orang itu.
c. Nilai kebutuhan sosialisasi, adaptasi, internalisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam
sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi
diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Sosialisasi berguna
untuk mengajarkan bagaimana seseorang harus bertindak dan berperilaku dalam
suatu kejadian tertentu. Contoh sosialisasi menjelang ujian nasional bagi siswa
kelas 3 SMA. Sosialisasi dibutuhkan oleh masyarakat agar dapat beradaptasi dan
berperilaku sesuai dengan yang di inginkan.
Menurut George Herbert sosialisaasi adalah sebagai berikut
Tahap Persiapan (Preparatory Stge)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan,
saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh
pemahaman tentang diri. Pada tahap ini anak-anak melakakukan kegiatan meniru meski kurng sempurna.
Tahap Meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan
semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh
orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang
anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai
menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan
seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada
posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial
manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang
tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan
bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai .
Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan
sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri
dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain
pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara
bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap
ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin
kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah.
Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai
dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa norma tertentu berlaku diluar keluarganya.
Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang
telah dianggap dewasa. Dia
sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata
lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang
berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa
menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang
lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat yang seutuhnya.
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan
sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk :
·
memperoleh air, udara dan nutrisi
(makanan).
·
mengatasi kondisi fisik lingkungan
seperti temperatur, cahaya dan panas.
·
mempertahankan hidup dari musuh
alaminya.
·
bereproduksi
Adaptasi Morfologis adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi
Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung
berbeda sesuai makanannya dan
tempat untuk mencari makanannya.
Adaptasi Fisiologis
adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh.
Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh:
dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak.
Adaptasi Tingkah Laku
adalah adaptasi berupa perubahan
tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali keluar ke permukaan untuk
membuang udara, bunglon merubah warna kulitnya menyerupai tempat yang
dihinggapi.
Internalisasi adalah penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin
atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin
atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2002: 439). Kepribadian seseorang yang diperngaruhi dengan
internalisasi biasanya sulit untuk di ubah, karena dalam diri orang tersebut
tertanam keyakinan bahwa perilaku yang dia lakukan adalah benar dan tidak
merugikan siapapun. Karena perilaku tersebut merupakan doktrin yang sudah
tertanam dalam dirinya dan tidak bisa atau sulit untuk di ubah. Sikap
internalisasi yang di paksa untuk di ubah dan dapat menyebabkan stress.
d. Reaksi Tlight & Tight
Ketika seseorang dihadapkan
pada sebuah ancaman, baik yang sifatnya fisik maupun psikologis, tubuh akan mencoba bertahan dengan memberikan sebuah
reaksi yang cepat dan otomatis. Reaksi ini dikenal sebagai fight or
flight. Ciri dari reaksi ini: jantung anda berdebar-debar,
otot-otot menegang, nafas anda menjadi lebih cepat, dan tiap indera tubuh menjadi lebih tajam dari biasanya.
Reaksi fight or
flight melibatkan
banyak perubahan biologis yang menyiapkan individu untuk bertindak darurat. Ketika seseorang merasakan
bahaya, sebuah bagian kecil dari otak anda, yaitu bagian hypothalamus,
akan melepaskan sebuah peringatan kimiawi ke dalam tubuh. Sistem saraf
menanggapi peringatan tersebut dengan membanjiri tubuh dengan hormon-hormon
yang berhubungan dengan stres, seperti adrenalin, epinephrine,
dan cortisol. Hormon-hormon tersebut menyebar ke dalam
tubuh dan mempersiapkannya untuk menghindari atau melawan bahaya yang anda
rasakan. Detak jantung dan aliran darah menuju otot bertambah, sehingga dapat
berlari lebih cepat atau melawan dengan lebih keras. Pembuluh darah di bawah
kulit menyempit untuk mencegah anda kehilangan darah bila terluka. Pupil mata
melebar sehingga dapat melihat lebih jelas. Kadar gula darah meningkat,
sehingga tenaga dan kecepatan reaksi bertambah. Pada saat yang bersamaan,
fungsi-fungsi tubuh yang tidak diperlukan dalam keadaan tersebut akan
diperlambat. Sistem pencernaan dan reproduktif dipelankan, hormon-hormon
pertumbuhan dimatikan dan sistem kekebalan tubuh di hambat.
Reaksi ini dapat
menimbulkan stress karena ancaman dari luar. Panic yang berlebihan, juga di
tambah dengan reaksi ini dapat membuat tubuh tidak berfungsi dengan baik.
Tetapi reaksi ini bekerja dengan otomotis di tubuh kita. Jika pikiran kita
sudah tenang dan tidak merasa terancam.
e. Teknik Penenangan Pikiran
Meditasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan
pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan
dalam hidup kita sehari-hari. Makna harfiah meditasi
adalah kegiatan mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam pikiran, memikirkan,
merenungkan. Arti definisinya,
meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu
tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan mengambil
langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku.
Pelatihan autogenik adalah
teknik relaksasi yang dikembangkan oleh psikiater Jerman Johannes Heinrich
Schultz dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1932. Teknik ini melibatkan
praktek sehari-hari dari sesi yang berlangsung sekitar 15 menit, biasanya di
pagi hari, saat makan siang, dan di malam hari. Dalam setiap sesi, dokter akan
mengulangi satu set visualisasi yang menginduksi keadaan relaksasi. Setiap sesi
dapat dipraktekkan dalam posisi yang dipilih di antara satu set postur
direkomendasikan (misalnya, berbaring, duduk meditasi, duduk seperti boneka
kain). Teknik ini dapat digunakan untuk meringankan berbagai gangguan psikomatis yang disebabkan oleh stress.
Neuromuscular adalah sambungan
neuromuskuler menghubungkan sistem saraf ke sistem otot melalui sinapsis antara
serabut saraf eferen dan serat otot, juga dikenal sebagai sel-sel otot. Sebagai
potensial aksi mencapai akhir motor neuron, saluran kalsium tegangan-dependent
terbuka yang memungkinkan kalsium untuk masuk neuron. Kalsium mengikat protein
sensor pada vesikel sinaptik disebut synaptotagmin memicu fusi vesikel dengan
plasmamembrane dan pelepasan neurotransmitter berikutnya dari neuron motorik ke
celah sinaptik. Pada vertebrata, neuron motorik rilis asetilkolin (Ach).