Senin, 29 April 2013

Kepribadian Menurut Para Ahli

 Alfred Adler à Teori Psikoanalisa
BIOGRAFI

Lahir di pinggiran Wina pada tanggal 7 Februari 1870 sebagai anak ketiga dari seorang pengusaha Yahudi. Sewaktu kecil, Adler sering sakit-sakitan sehingga baru bisa berjalan pada usia 4 tahun.Adler sangat senang bermain di luar rumah disbanding di dalam rumah.  Dia sering keluar rumah, dikenal luas oleh teman-temannya dan aktif. Salah satu alasan dia terkenal di antara teman-temannya, adalah karena dia ingin menyaingi kakaknya, Sigmund.
Adler menerima ijazah dokter dari Universitas of Vienna pada tahun 1895. Selama kuliah, dia bergabung dengan mahasiswa sosialis dan disinilah, dia berkenalan dengan gadis yang kelak jadi istrinya, Raissa Timofeyewa Epstein. Adler, memulai karirnya sebagai seorang optamologis, tapi kemudian beralih pada praktik umum biasa. Ia membuka praktik di daerah kelas bawah di Wina, Prader, dimana merupakan tempat campuran antara taman bermain dan sirkus.Berawal dari pasien-pasiennya yang merupakan anggota sirkus, Adler merumuskan konsep tentang inferioritas organ dan kompensasi. Dia mengamati bahwa para pemain sirkus memiliki kekuatan dan kelemahan dalam berbagai bidang.
Setelah merumuskan konsep tersebut, Adler beralih pada psikiatri dan pada tahun 1907, ia bergabung dengan kelompok diskusi Freud. Dia menulis tentang insting perusak yang tidak disepakati Freud. Ia juga menulis tentang perasaan inferioritas anak-anak yang memakai konsep-konsep seksual Freud secara metaforis, bukan secara harfiah. Hal tersebut yang membuat tidak sejalan dengan Freud.
Pada saat perang dunia 1 Adler bertugas menjadi ilmuan fisikawan angkatan bersenjata Austria. Setelah perang usai, dia terlibat dalam berbagai proyek, termasuk klinik-klinik yang didirikan di sekolah-sekolah negeri dan melatih para guru. Tahun 1926, Adler pergi ke AS untuk mengajar dan menerima jabatan sebagai Profesor tamu di Long Island College of Medicine. Tahun 1934, Adler sekeluarga meninggalkan Wina. Hingga akhirnya, pada tanggal 28 Mei 1937, dia meninggal akibat serangan jantung.

TEORI

Psikologi individual Alfred Adler menggambarkan pandangan optimis akan manusia yang bersandar pada gagasan minat sosial, yaitu perasaan menyatu dengan semua umat manusia. Adler menyusun teori yang sederhana dan parsimonious. Menurut Adler, manusia lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior—suatu kondisi yang mengarah pada perasaan inferior sehingga mengakibatkan ketergantungan pada orang lain.
Terdapat beberapa perinsip kepribadian menurut Adler
1.      Prinsip pertama dari teori Adler adalaha kekuatan dinamis di balik perilaku manusia adalah berjuang untuk meraih keberhasilan atau superioritas.
2.      Persepsi subjektif seorang membentuk perilaku dan kepribadian mereka. manusia berjuang meraih keunggulan atau keberhasilan untuk menggantu perasaan inferior. Akan tetapi, sikap juang mereka tidak ditentukan oleh kenyataanm namun oleh persepsi subjektif mereka akan kenyataan, yaitu fiksi mereka.
3.      Kepribadian itu menyatu dan sefl-consistent. Psikologi individual menekankan pada kesatuan fundamental dari kepribadian dan gagasan bahwa perilaku yang tidak konsisten itu tidak ada. Pikiran, perasaan, dan tindakan, semuanya mengarah pada satu sasaran dan berfungs untuk mencapai satu tujuan.
4.      Nilai dari semua aktifitas manusia harus dilihat dari sudut pandang minta sosial. Minat sosial adalah kondisi alamiah dari manusia dan bahan perekat yang mengikat masyarakat bersama – sama. infireoritas alamiah dari manusia menyebabkan mereka mengikatkan diri bersama – sama untuk membentuk masyarakat.
5.      struktur kepribadian yang self-consistent berkembang menjadi gaya hidup seseorang. Gaya hidup adalah istilah yang digunakan Adler untuk menunjukan selera hidup seseorang. Gaya hidup mencakup tujuan seseorang, konsep diri, perasaan terhadap orang lain, dan sikap terhadap dunia.
6.      gaya hidup di bentuk oleh daya kreatif yang ada dalam diri manusia. Daya kreatif yang mereka miliki membuat mereka mengendalikan kehidupan mereka sendiri, bertanggung jawab akan tujuan mereka, menentukan cara yang mereka pakai untuk meraih tujuan tersebut dan berperan dalam membentuk minat sosial mereka. 

   Teori Behaviouristik à B.F Skinner
BIOGRAFI 
Burrhus Frederic Skinner dilahirkan pada tanggal 20 Maret 1904 di Susquehanna, Pensylvania, Amerika Serikat. Skinner merupakan anak yang kreatif, ia banyak menghasilkan waktu untuk merancang dan membuat berbagai alat permainan seperti gerobak, sumpit, layang-layang dan model-model pesawat terbang.  
Skinner kecil adalah seorang anak yang selalu aktif. Sehingga ia pun tetap aktif ketika beranjak remaja. Keinginannya untuk menjadi seorang penulis membuat ia selalu berkarya melalui tulisan. Setelah lulus dari sekolah menengah, ia pun melanjutkan belajarnya di Hamilton College, di dekat Uthica. Pada masa itu ia menunjukkan minat seni dan intelektual yang besar pada seni sastra. Di Hamilton College, Skinner menjadi editor surat kabar mahasiswa sastra, menulis puisi, berlatih musik, menjadi pelukis dan permain saksofon.
Setelah mendapatkan gelar sarjanannya dalam jurusan bahasa inggris, Skinner mulai mencari cara untuk merealisasikan ambisinya menjadi penulis kreatif. Pada akhir tahun kegelapannya, Skinner di hadapkan suatu tugas untuk mencari karier baru. Ia pun tertarik terhadap psikologi. setelah membaca beberapa hasil studi dari Watson dan Pavlov, ia kemudian memutuskan untuk menjadi pakar behaviorisme.
Pada akhir tahun kegelapannya, Skinner di hadapkan suatu tugas untuk mencari karier baru. Ia pun tertarik terhadap psikologi. setelah membaca beberapa hasil studi dari Watson dan Pavlov, ia kemudian memutuskan untuk menjadi pakar behaviorisme Di akhir masa 3 tahun sebagai Kolega Junior, ia kembali mencari pekerjaan. Hal yang menarik, ia hampir tidak mengetahui apa pun mengenai psikologi tradisional secara teoritis dan tidak tertarik untuk memperlajarinya. Ia mempunyai gelar Ph.D dalam psikologi, 5,5 tahun melakukan panelitian laboratorium tambahan, tetapi tidak memiliki persiapan untuk mengajar psikologi, dan “tidak pernah sama sekali membaca buku teks psikologi secara keseluruhan”.
Pada tahun 1936, Skinner mulai bekerja sebagai pengajar dan peneliti di University of Minnesota, tempatnya bertahan selama 9 tahun. Tidak lama setelah pindah ke Minneapolis dan setelah suatu hubungan cinta yang pendek dan aneh, ia menikah dengan Yvonne Blue. Keluarga Skinner mempunyai dua orang anak perempuan—Julie, yang lahir pada tahun 1938, dan Deborah (Debbie) yang lahir pada tahun 1944. Selama tinggal di Minnesota, Skinner menerbirkan buku pertamanya, The Behavior Of Organisms.
Beberapa buku tulisan Skinner adalah Walden Two, Ladies home Journal, Baby Tender. Pada 18 agustus 1990, Skinner meninggal akibat leukemia. Seminggu sebelum kematiannya, ia menyampaikan suatu pidato yang emosional dalam konvensi American Psychological Association (APA), tempatnya terus menyuarakan behaviorisme radikal. Dalam konvensi tersebut, ia menerima suatu penghargaan yang belum pernah di berikan sebelumnya, Citation of Outstanding Lifetime Contribution to Psychology.

TEORI
Sebuah pendekatan yang disebut behaviorisme, muncul dari penelitian di laboratorium atas hewan dan manusia. Skinner mengurangi spekulasi dan terfokus secara keseluruhan dalam perilaku yang di observasi.
Skinner menerima bahwa hukum sebab akibat sagat krusial untuk mengontrol perilaku dan melihat pekerjaannya adalah untuk memastikan bahwa suatu efek benar – benar terjadi dan efek tersebut terjadi di bawah suatu kondisi optimal untuk belajar. Dia bersikeras bahwa perilaku manusia harus di pelajari secara ilmiah. Aliran behaviorisme ilmiahnya berpendapat bahwa perilaku dapat dipelajari dengan baik tanpa referensi mengenai kebutuhan, insting, dan motif. Mengatribusikan motivasi pada perilaku manusia sama saja dengan mengatribusikan kemauan bebas kepada fenomena alam.
Untuk menjadi ilmiah, Skinner menegaskan bahwa psikologi harus menghindari factor – factor internal mental dan membatasi dirinya pada peristiwa nyata yang dapat di observasi. Walaupun Skinner yakin bahwa kondisi internal berada di luar domain ilmu pengetahuan, ia tidak menolak keberadaannya.
Skinner mengenali dua bentuk pengkondisian, klasik dan operan. Melalui pengkondisian klasik, suatu respon di peroleh dari sebuah organism dengan suatu stimulus yang spesifik dan dapat di identifikasi. Dengan pengkondisian operan, sebuah perilaku di buat lebih mungkin untuk terjadi saat di berikan penguatan secara langsung.
Salah satu perbedaan antara pengkondisian klasik dan operan adalah bahwa pada pengkondisian klasik, perilaku di peroleh dari organism, sementara dalam pengkondisian operan, perilaku terpancar. Respon yang di peroleh di keluarkan dari organism, sementara respon yang terpancar adalah yang muncul begitu saja.
Skinner berpandangan bahwa pemahaman atas perilaku binatang di laboratorium dapat di generalisasikan pada perilaku manusia, seperti fisika dapat di gunakan untuk menginterpretasikan apa yang di observasi di luar angkasa dan seperti pemahaman mengenai genetika dasar dapat membantu menginterpretasikan konsep evolusi yang komplek.
Menurut Skinner, perilaku manusia di bentuk oleh tiga kekuatan:
1) seleksi alam
2) praktik budaya
3) sejarang seseorang atas penguatan yang di terimanya.
Tetapi pada akhirnya, “semua adalah masalah seleksi alam, sejak pengkondisian operan adalah suatu proses yang berevolusi dan praktik budaya menjadi aplikasi sepenuhnya”.


Abraham H Maslow à Teori Humanistik
BIOGRAFI 
Abraham Harold Maslow lahir pada 1 April 1908 di Brooklyn, New York . Maslow adalah anak sulung dari tujuh bersaudara yang lahir dari imigran Yahudi Rusia. Relatif tidak berpendidikan sendiri mereka melihat belajar sebagai kunci untuk anak-anak mereka berhasil di tanah air baru mereka.
Di sekolah Maslow adalah murid ilmiah, dan berhasil mendapatkan tempat di City College of New York . Maslow awalnya belajar hukum untuk memenuhi keinginan orang tuanya, tapi ia menghadiri kuliah di Universitas Wisconsin. Di Wisconsin ia berubah tunduk ke psikologi, menerima gelar BA pada tahun 1930, gelar MA pada tahun 1931 dan Ph.D pada tahun 1934. Di Wisconsin ia dibimbing oleh Harry Harlow, seorang psikolog terkenal untuk karyanya pada monyet rhesus dan perilaku. Maslow mengembangkan melihat perilaku dominasi primata dan seksualitas. Selama periode tentang belajar di Wisconsin, Maslow menikahi sepupunya, Bertha Goodman, dengan siapa Maslow mempunyai dua anak perempuan.
Pada tahun 1934, Maslow mendapatkan gelar doctor. Ia lalu melanjutkan mengajar di Wisconsin untuk beberapa waktu yang singkat dan bahkan mendaftar di sekolah kedokteran disana. Tahun berikutnya, ia kembali ke New York untuk menjadi asisten peneliti E.L Thindrike di Teachers Collage, Columbia University.
Pada usia 38, ia menderita penyakit aneh yang membuatnya lemah, sering kali pingsan, dan kelelahan. Pada tahun berikutnya, ia mengambil cuti sakit dan bersama dengan Bertha serta kedua anaknya, pindah ke Pleasanton, California, dimana ia menjadi manajer pabrik sebuah cabang dari Maslow Cooperage Corporation. Setahun ekmudian, kesehatannya membaik dan ia kembali mengajar di Brooklyn Collage. Pada tahun 1951, Maslow mendapat posisi sebagai kepala Departeman psikologi di Brandeis University yang baru berdiri di Walthman, Massachusetts. Pada tanggal 8 juni 1970, ia tiba – tiba terjatuh dan meninggal dunia akibat serangan jantung yang hebat di usia 62 tahun. 

TEORI
Teori kepribadian Maslow di buat berdasarkan beberapa asumsi dasar mengenai motivasi.
1.      Maslow mengadopsi sebuah pendekatan menyeluruh motivasi, yaitu keseluruhan dari seseorang, bukan hanya satu bagian atau fungsi termotivasi.
2.      Motivasi biasanya kompleks atau terdiri dari beberapa hal, yang berarti bahwa tingkah laku seseorang dapat muncul dari beberapa motivasi yang terpisah.
3.      Bahwa orang – orang berulang kali termotivasi oleh kebutuhan – kebutuhan. Ketika sebuah kebutuhan terpenuhi, biasanya kebutuhan tersebut berkurang kekuatan untuk memotivasinya dan di gantikan dengan kebutuhan lainnya.
4.      Semua orang dimanapun termotivasi oleh kebutuhan dasar yang sama.
5.       Kebetuhan  - kebetuhan dapat di bentuk menjadi sebuah hirarki.
Konsep hirarki kebutuhan yang di ungkapkan Maslow beranggapan bahwa kebutuhan – kebutuhan di level rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan – kebutuhan di level tinggi menjadi hal yang termotivasi. Maslow mengungkapkan kebutuhan – kebutuhan berikut ini berdasarkan prapotensi dari masing – masing fisiologis (physiological), keamanan (safety), cinta dan keberadaan (love and belongingness), penghargaan (esteem), dan aktualisasi diri (self-actualization).





Kamis, 04 April 2013

Kesehatan Mental

Pengertiannya terwujudnya keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa, serta
kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang
terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan
kemampuan dirinya.

Kesehatan dilihat dari aspek
1. Emosi Kesehatan emosional ditandai oleh kenyamanan dan penerimaan perasaan seseorang pada kondisi mental, situasi dan keadaan yang beragam. Emosi yang sehat perlu pengendalian pikiran, perasaan, dan perilaku, baik positif atau negatif. Salah satu cara untuk memastikan bahwa kesehatan emosional sehat adalah dengan mengendalikan pikiran.Beberapa indikator bahwa Anda memiliki kesehatan mental dan emosional adalah termasuk kemampuan dalam diri Anda sendiri untuk membuat keputusan berdasarkan campuran dari perasaan, pikiran, dan perilaku pada saat-saat kritis.
2. Intelektual Seseorang yang sehat secara Intelektual mempunyai tujuan hidup yang jelas. Ia menuliskan apa saja tujuan hidupnya (jangka pendek dan jangka panjang) dan segera melakukan ACTION dalam cara mencapai tujuannya. Orang yang sehat secara intelektual dengan sendirinya akan sehat secara emosional, karena daya pikirnya yang luas. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang sehat secara intelektual adalah juga seseorang yang rendah hati, tidak sombong, mau belajar dan dapat sangat menghargai orang lain.
 3. Sosial Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
 4. Fisik Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
 5. Spiritual Orang yang sehat secara spiritual adalah seseorang yang memiliki suatu kondisi ketenangan jiwa dengan id mereka secara rohani di anggap sehat karena pikirannya jernih, tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang di luar batas kewajaran sehingga berpikir rasional. Kesimpulan: Manusia terdiri dari dimensi fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual dimana setiap dimensi harus dipenuhi kebutuhannya. Seringkali permasalahan yang mucul pada klien ketika mengalami suatu kondisi dengan penyakit tertentu (misalnya penyakit fisik) mengakibatkan terjadinya masalah psikososial dan spiritual. Ketika klien mengalami penyakit, kehilangan dan stres, kekuatan spiritual dapat membantu individu tersebut menuju penyembuhan dan terpenuhinya tujuan dengan atau melalui pemenuhan kebutuhan spiritual. Dengan kata lain apabila satu dimensi terganggu, maka dimensi yang lain akan terganggu.

 Teori Kepribadian
 1. Sigmund Freud
Didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manuia memiliki energy psikis yang dinamis. Energy psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis energy itu berasumsi pada fungsi psikis yng berbeda yaitu id, ego, superego.
Id : bagian paling primitive dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego dan superego berkembang. Dorongan dalam id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan. Ego: baqgian yang paling ekslusif dari kepribadian. Ego berfungsi secara rasional berdasarkan perinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan id secara realitas, dimana ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin di puaskan oleh id. Super ego: gambaran interaksi nilai moral masyarakat yang diajarkan orangtua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya super egomerupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena super ego berorientasi pada kesempurnaan.
 Menurut Freud fase-fase perkembangan individu di dorong oleh energy psikis yang di sebut libido. Libido insting kehidupan yang bersifat seksual yang ada sejak manusia lahir. Ada 6 fase yang membagi perkembangan manusia menurut Freud:
a. Fase oral (0-1 tahun) Pada fase ini seorang anak mendapat kepuasan dengan berorientasi pada mulut dan sekitarnya. Contohnya menyusu di putting ibu dan memasukan segala benda ke dalam mulut.
 b. Fase anal (1-3 tahun) Pada fase ini kenikmatan berpusat pada daerah anus, seperti kepuasan pada saat buang air besar. Inilah saat untuk orang tua mengajarkan disiplin pada anak.
c. Fase phalik (3-5 tahun) Pada fase ini adalah alat kelamin sebagai titik kepuasan. Anak mulai tertarik pada perbedaan anatomis laki-laki dan perempuan, dan biasanya difigurkan oleh ayah dan ibu. Pada anak laki-laki terjadi yang dinamakan Oedipus kompleks yaitu gairah sexual.
d. Fase laten (5-12 tahun) Fase ini adalah masa tenang dimana anak mulai mengembangkan kemampuan motorik dan kognitifnya. Anak mulai mencoba menekan rasa takut dan cemas. Anak mulai mencari figure ideal saat dia dewasa, homoseksual bisa mulai terlihat pada masa ini dan bisa di cegah secara dini.
e. Fase genital (>12 tahun) Tahap ini menjadi tahap kematangan pada alat reproduki. Pusat kepuasan berada di daerah kelamin. Disini libido mulai di arahkan untuk hubungan heteroseksual . pada masa ini pula seseorang merasakan cinta atau ketertarikan pada lawan jenis.

 2. Erikson
Melandaskan teori pada libido. Teori ini juga sangat dipengaruhi oleh teori psikoanalisa dari Freud. Tetapi yang berbeda adalah konflik yang terjadi di dalam perkembangan seseorang. Konflik yang timbul ini akan menimbulkan krisis. Sedangkan apabila krisis yang terjadi dapat diselesaikan maka akan berdampak pada perkembangan individu. Menurut Erikson, krisis di sini bukanlah suatu yang buruk, tetapi merupakan titik tolak perkembangan. Psikososial Erikson dibagi dalam 8 tahap yaitu :
a. Basic trust vs basic mistrust (0-1 tahun) Kebutuhan akan rasa aman dan ketidakberdayaan menyebabkan konflik yang dapat di alami oleh anak dalam tahap ini adalah kepercayaan. Bila rasa aman terpenuhi, maka akan berkembang pula kepercayaannya pada lingkungan sekitar. Ibu memegang peranan penting dalam masa ini.
 b. Autonomy vs shame & doubt (2-3 tahun) Pada masa ini organ dan fungsi tubuh sudah mulai masak dan terorganisasi dengan benar. Gerakan anak menjadi lebih berfariasi. Konflik pada masa ini adalah pengakuan, pujian untuk mengembangkan percaya diri pada anak.
 c. Intimative vs guilt (3-6 tahun) Disini anak mulai mengembangkan pikiran untuk berinisiatif atau memiliki perasaan bebas untuk melakukan sesuatu. Tapi bila anak mengembangakan keraguan pada tahapan sebelumnya maka, yang akan berkembang adalah rasa bersalah.
 d. Industry vs inferiority (6- 11 tahun) Anak mulai dapat berfikir logis dan sudah mulai memasuki jenjang pendidikan. Konflik yang dihadapi pada masa ini adalah perasaan sebagai seseorang yang mampu atau perasaan rendah diri. Bila anak mengembangkan kemampuannya maka akan berkembang pul gairah untuk lebih produktif.
e. Identity vs role confusion (12- 18 tahun) Anak lebih dihadapkan pada tuntutan untuk lebih mengenal dirinya dimana anak sudah mulai harus memikirkan masa depannya. Konflik dalam masa ini adalah perasaan mencari jatidirinya atau malah kekaburan diri.
f. Intimacy vs isolation (18- 30 tahun) Tahapan ini keintiman dan isolasi harus seimbang untuk memunculkan nilai positif yaitu cinta. Cinta yang dimaksud bukan hanya dengan kekasih namun cinta dengan arti luas, sesame dan keluarga misalnya.
g. Generativity vs self-absorbtion (20- 50 tahun) Konflik atau krisis yang dihadapi adalah dimana muncul perasaan dan tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarganya, seperti masyarakat umum, di sini pengalaman yang bisa mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berbuat sesuatu bagi orang lain.
 h. Ego intergrity vs despair (usia lanjut) Pada masa ini seseorang akan mulai menengok masa lalunya. Prestasi dan segala seseuatu yang didapat di masa lalu akan menghasilkan kepuasan dan kebanggaan pada masa ini. Tapi jika masa lalu seseorang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka akan menimbulkan kekecewaan pada masa ini.

 3. Allport 
Kepribadian adalah sesuatu yang unik dan dimiliki oleh masing-masih pribadi manusia. Manusia itu dipengaruhi oleh kesadarannya yang meliputi 3 komponen berikut a. Dynamic Organization Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian itu mengalami perkembangan dan perubahan.
b. Psychopsysical Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal yang tersirat namun kepribadian adalah hal yang nyata dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.
c. Determine Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu konsep, namun ia dapat mengerjakan sesuatu dan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Sturuktur Kepribadian
 1. Sifat (Trait) Di dalam kepribadian terdapat sifat dasar yakni : (Nyata, Berkembang, Fleksibel, Empirik dan Kemandirian yang relatif). Nah dari 5 sifat dasar ini, terdapat sifat umum dan sifat khusus yang berkembang pada tiap-tipa sifat dasar.
2. Traits-Habit-Atitud Dalam struktur ini, dinyatkan bahwa kepribadian dapat dibentuk karena sifat dasar, kebiasaan, sikap dalam menghadapi sesuatu, dan kategori nomotetik
 3. Trait dan Konsistensi Pribadi Stuktur ini mengarah pada praktikum stimulus-respon. dia membagi atas 3 trait didalamnya. yaitu (gregorius=suka berteman);(shyness=pemalu) dan (self esteem=kepercayaan diri).
 4. Propium ini adalah struktur yang membahas tentang perkembangan baik itu dalam emosi, kecakapan individu, kemampuan persepsi dan tujuan hidup seseorang. Perkembangannya sama dengan perkembangan sigmund freud, ia membaginya dalam 5 tahap yaitu Oral, Anal, Phalic, Laten dan Genital.
 5. Motivasi Kekuatan dari stuktur notivasi dalam pribadi menurut Gordon allport berbeda dengan yang lain, dimana ia mengatakan bahwa yang paling menunjang dala motivasi ialah kemampuan kognitif dan perencanaan hidup. Dari dua hal itu, ia mampu membentuk motivasi dalam dirinya karena ia telah memiliki kemampuan kognitif dan perencanaan.
6. Otonomi Fungsional Otonomi fungsional adalah struktur yang membahas tentang keanekaragaman pribadi. Kenapa ada yang suka membaca? Kenapa ada yang suka Melukis? itulah yang disebut dengan keanekaragaman pribadi yang dibagi dalam dua tingkat otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat. Kebiasaan adalah struktur yang terbentuk dari keterikatan lingkungan kita. Misalnya jika kita tinggal di lingkungan yang banyak pemain bola, maka kita akan ikut juga untuk bermain bola, sedangkan Minat adalah stuktur yang terbentuk dari kesadaran akan target yang kita inginkan.